Gambar Sampul Agama Kristen · g_Bab VII Hidup yang Dipimpin oleh Roh
Agama Kristen · g_Bab VII Hidup yang Dipimpin oleh Roh
Pdt Janse Belandina

22/08/2021 08:36:24

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

81

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Bab

Hidup yang Dipimpin

oleh Roh

Bahan Alkitab: 2 Timotius 1:7; 1 Samuel 16; Roma 8:1-11; 1 Petrus 1:13-16

A. Pengantar

Menyanyikan KJ No. 236:

Roh Kudus, Sinarilah

Roh Kudus, sinarilah hati gundah dan lelah.

Ganti kuasa yang gelap dengan t’rangMu yang tetap.

Roh Kudus, sucikanlah hati risau dan lemah.

Yang t’lah lama dicekam oleh Iblis yang kejam.

Roh Penghibur, angkatlah hati susah, berkesah.

Hibur hati yang sedih, balut luka yang perih.

Roh Kudus, diamilah hati yang t’lah berserah.

Kaulah saja, Tuhanku, Raja dalam hatiku.

VII

82

Kelas X SMA/SMK

Diskusi

Kesan apakah yang kamu peroleh dari kata-kata lagu di atas? Peran apakah

yang dimainkan oleh Roh Kudus lewat gambaran lagu itu?

...............................................................................

...............................................................................

...............................................................................

...............................................................................

B.

Mengenal Monginsidi, Pahlawan Nasional

Robert Wolter Monginsidi adalah seorang

pemuda pemberani yang pada tahun 1973

dinyatakan sebagai pahlawan nasional

oleh pemerintah Republik Indonesia.

Wolter dilahirkan di Desa Malalayang,

Manado, pada 15 Februari 1925. Ketika

Perang Pasifik meletus pada tahun 1937,

Wolter masih duduk di kelas 2 MULO

atau SMP – masih lebih muda dari kamu.

Setelah Jepang menduduki Indonesia, ia

masuk ke sekolah bahasa Jepang.

Ketika Indonesia memproklamasikan

kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945,

kemerdekaan tidak begitu saja diperoleh

dengan mudah. Pemerintah Belanda

masih ingin terus menguasai Indonesia.

Wolter pun bergabung menjadi anggota

pasukan pejuang kemerdekaan di

Makassar. Setelah pasukan NICA/Belanda

mendarat dan menguasai wilayah Sulawesi Selatan, muncullah perlawanan

luar biasa khususnya dari kalangan pemuda di sana.

Nama Wolter Monginsidi segera menjadi terkenal di kalangan masyarakat di

Gambar 7.1

Robert Wolter

Monginsidi

Sumber: http://profil.merdeka.com/

indonesia/r/robert-wolter-monginsidi/

83

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Makassar setelah ia memimpin sebuah serangan terhadap pos tentara Belanda

di kota itu pada 27 Oktober 1945. Namun perlawanan ini terbukti tidak seimbang

karena pasukan Belanda didukung oleh kekuatan militer yang modern. Tentara

Belanda pun berhasil menguasai kota Makassar sepenuhnya, sementara para

pejuang mengundurkan diri ke luar kota dan mengonsentrasikan kekuatan

mereka di daerah Polombangkeng. Para pejuang muda itu pun kemudian

membentuk Laskar Pemberontakan Rakyat Sulawesi Selatan (LAPRIS) dengan

Monginsidi sebagai sekretaris jenderalnya.

Sering sekali Monginsidi menyamar sebagai polisi tentara Belanda dan

menyusup masuk ke dalam kota. Dengan cara itu, ia dapat menemukan

sasaran-sasaran serangan yang tepat. Masalah ini mempersulit Belanda dan

serangan-serangan pasukan pemuda itu menimbulkan kerugian yang besar.

Pada tanggal 28 Februari 1947, Belanda mengadakan razia besar-besaran dan

Monginsidi ikut terjaring di tengah-tengah penyamarannya. Namun pada 27

Oktober 1947 ia berhasil meloloskan diri dan kembali memimpin serangan-

serangan. Malangnya, Sembilan hari kemudian Monginsidi kembali tertangkap

di tengah-tengah razia tentara Belanda yang semakin ketat.

Belanda membujuk Monginsidi untuk bekerasama. Namun semua itu

ditolaknya mentah-mentah. Karena itulah, Monginsidi dijatuhi vonis hukuman

mati. Monginsidi menerima hukuman itu dengan tabah. Ia juga menolak

kesempatan untuk meminta grasi (pengampunan). Pada 5 September 1949,

saat tanda-tanda perdamaian mulai tampak dengan dimulainya Konferensi

Meja Bundar, rakyat Indonesia dikejutkan oleh berita kematian Robert Wolter

Monginsidi.

Monginsidi dibawa ke Pacinang untuk menghadapi regu penembak. Ia

menolak matanya ditutup. Sebelum menuju ke tempat penembakan Wolter

menjabat tangan semua yang hadir. Kepada regu penembak, Wolter berkata,

“Laksanakan tugas Saudara! Saudara-saudara hanya melaksanakan tugas

dan perintah atasan. Saya maafkan Saudara-saudara dan semoga Tuhan

mengampuni dosa-dosa Saudara-saudara.”

Dengan tenang ia menghadapi pasukan yang akan menembaknya. Di

tangan kirinya ia memegang Alkitab dengan secarik kertas yang berisi kata-

kata “Setia sampai mati” yang diambil dari Wahyu 2:10,

“Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan

melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu

dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah

engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota

kehidupan.”

84

Kelas X SMA/SMK

Sementara itu tangan kanannya mengacung ke atas, dan ia berteriak,

“Merdeka!” sebelum butiran peluru menembus dadanya. Dengan ketegaran

dan keteguhan hati ia menghadapi moncong-moncong senjata yang dibidikan

kepadanya dan menolak ketika matanya akan ditutup, ia berucap, “Dengan

hati dan mata terbuka, aku ingin melihat peluru penjajah menembus dadaku.”

C.

Peranan Roh di dalam Hidup Kita

Di dalam Alkitab “dipimpin” atau “dikuasai oleh Roh” adalah istilah yang biasa

dipakai untuk menggambarkan orang yang hidupnya berkenan kepada Allah.

Dalam 1 Samuel 16 dikisahkan bahwa Daud diurapi oleh Samuel. “Sejak hari itu

dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel

menuju Rama.” (1 Sam. 16:13) Kita tahu bagaimana hidup Daud dipimpin oleh

Roh Allah sehingga ia menjadi raja Israel terbesar.

Karena pimpinan Roh Allah itulah, maka Daud bisa menghadapi

berbagai bahaya di dalam hidupnya. Misalnya, hampir setiap orang Kristen

mungkin mengenal dan hafal Mazmur 23, yang di dalamnya dilukiskan sikap

Daud yang merasa tenang dan damai karena ia selalu disertai oleh Tuhan.

Aktivitas

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,

(coba lanjutkan mazmur di atas, dan tuliskan kata-katanya di barisan kosong ini

dan jelaskan apa artinya bagi kamu )

...............................................................................

...............................................................................

...............................................................................

...............................................................................

...............................................................................

...............................................................................

85

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

D. Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Percaya

Dalam sejarah Gereja kita menemukan orang-orang yang hidupnya dikuasai

oleh Roh sehingga mereka menjadi orang-orang yang pemberani. Polikarpus

(69-155 M), seorang uskup dari Smirna (sekarang Izmir, di Turki), ditangkap

karena menolak untuk menyembah kaisar Roma. Ia mati sebagai seorang

syuhada. Ia diikat lalu dibakar sampai mati. Menurut kisahnya, ia ditusuk

tewas karena api yang dimaksudkan untuk membakarnya tidak mampu

menyentuhnya. Ia dicatat pernah berkata seperti ini pada hari kematiannya,

“Delapan puluh enam tahun aku telah melayani Dia, dan Dia tidak pernah

melakukan kesalahan padaku. Jadi, bagaimana aku menghujat Raja dan

Juruselamatku? Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan.”

Martin Luther, tokoh Reformasi yang berani melawan Gereja dan Paus pada

waktu itu, dipanggil dalam sebuah persidangan pada tahun 1521 yang dipimpin

oleh Kaisar Karl V. Pangeran

Frederick III, Pangeran dari

Sachsen, memper

oleh ja-

min an

kese lamatan

bagi

Luther

un

tuk

meng h adiri

persidangan itu. Johann Eck,

yang berbicara atas nama

Kaisar, mengajukan salinan-

salinan tulisan Luther di atas

meja dan bertanya, apakah

buku-buku itu memang

tulisannya dan apakah ia

tetap berpegang pada isinya.

Luther mengakui semua

nya, namun ia meminta waktu untuk menjawab

pertanyaan yang kedua. Ia berdoa, berkonsultasi dengan teman-temannya,

dan esok harinya ia menjawab,

“Apabila aku tidak diyakinkan oleh kesaksian Kitab Suci atau oleh penalaran

yang jelas (karena aku tidak percaya kepada paus atau dewan semata-mata,

karena sudah diketahui dengan luas bahwa mereka seringkali keliru dan

bertentangan satu sama lain), aku terikat pada Kitab Suci yang telah kukutip

dan hati nuraniku diikat oleh Firman Allah. Aku tidak dapat dan tidak akan

mencabut satu kata pun, karena tidaklah aman dan tidak benar bila aku

menolak hati nuraniku. Semoga Allah menolong aku!”

Gambar 7.2

Martin Luther memakukan 95 dalilnya

di pintu gereja di Wittenberg, Jerman.

Sumber: http://whatjoyismine.net/95-theses-today.htm

86

Kelas X SMA/SMK

Selama lima hari kemudian rapat-rapat tertutup diadakan untuk

menentukan nasib Luther. Kaisar mengajukan rancangan Diet Worms pada 25

Mei 1521 yang isnya menyatakan Luther sebagai pelanggar hukum, tulisan-

tulisannya dilarang beredar, dan ia harus segera ditangkap. Juga dinyatakan

bahwa di seluruh Jerman tak seorangpun boleh memberikan makanan atau

perlindungan kepada Luther, atau mereka akan dijatuhi hukuman. Darahnya

dianggap sah untuk dicurahkan. Nyawanya terancam, namun Luther tidak

mundur sedikit pun.

E.

Hidup sebagai Anak-anak Allah

Sebutkanlah nama kamu kepada teman kamu sebangku. Sebagai contoh,

“Nama saya Dewi. Keluarga kami anggota Gereja ......” Informasi apa yang kamu

peroleh dari perkenalan ini? Dari situ kamu bisa mengenal sedikit informasi

tentang gereja temanmu, Dewi. Mungkin kamu tahu di mana letak gereja itu?

Sekarang, sebutkanlah nama keluarga, marga, atau fam kamu kepada

teman kamu sebangku. Misalnya, “Nama saya Dewi Simatupang.” Di kalangan

masyarakat Indonesia ada juga suku yang tidak mempunyai nama keluarga.

Misalnya, suku Jawa, Sunda, Madura, Bali, Palembang, Minangkabau, Aceh.

dll. Meskipun demikian, orang bisa juga memperkenalkan dirinya dengan

menyebutkan nama ayahnya, atau nama kakek-neneknya.

Dengan memperkenalkan nama kamu dan nama keluarga atau marga

kamu, kamu juga memperkenalkan keluarga besar kamu. Marga Simatupang,

misalnya, adalah salah satu marga besar di kalangan masyarakat suku Batak

Toba di Sumatera Utara. Dengan menyebutkan nama marga kamu, orang akan

selalu menghubungkan kamu dengan marga kamu itu. Bila kamu berhasil

mencapai prestasi yang hebat, mungkin akan ada orang yang berkata, “Wah,

hebat sekali Boru Simatupang itu!” (Boru dalam bahasa Batak artinya “anak

perempuan”).

Kehidupan yang dipimpin oleh Roh adalah kehidupan yang mencerminkan

Bapa kita, yaitu Allah sendiri. Apakah artinya itu? Itu berarti, bila orang berjumpa

dengan kita, mungkin sekali mereka akan menilai diri kita juga – apakah kita

benar-benar mencerminkan keberadaan Allah, yang adalah Bapa kita? Apakah

kita hidup dengan sopan santun? Apakah kita hidup dengan jujur, tidak

korupsi? Apakah kita suka berdusta, penipu? Apakah kita suka bertengkar dan

menciptakan keributan serta permusuhan di antara teman-teman kita?

Dalam Roma 8:10-11 Paulus mengatakan demikian:

87

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

10

Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena

dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.

11

Dan jika Roh

Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam

kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang

mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang

diam di dalam kamu.

Pada bagian bacaan ini, Paulus mengingatkan, bahwa sebagai anak-anak

Allah, sebagai pengikut Kristus, kita telah memasuki kehidupan yang baru. Di

dalam Kristus kita memperoleh Roh Kudus yang membangkitkan dan dengan

demikian juga menjanjikan kebangkitan dari kematian kelak.

Itulah sebabnya, orang-orang percaya seperti Robert Wolter Monginsidi,

Polikarpus, dan Martin Luther, tidak takut menghadapi ancaman kematian

sekalipun. Mereka tahu bahwa kematian bukanlah akhir dari segala-galanya.

Kuasa kebangkitan yang telah membangkitkan Yesus telah memberikan

keberanian luar biasa bagi setiap pengikut Kristus.

Namun, memahami bahwa kita akan dibangkitkan belum cukup. Hidup yang

baru ini di bawah kuasa kebangkitan, mestinya adalah hidup yang dipimpin

oleh Roh Allah. Karena itu Paulus melanjutkan pengajarannya sebagai berikut:

12

Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada

daging, supaya hidup menurut daging.

13

Sebab, jika kamu hidup menurut

daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-

perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

14

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.15 Sebab kamu

tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,

tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh

itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”

16

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-

anak Allah.

17

Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris,

maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang

akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita

bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama

dengan Dia (Rm. 8:12-17).

Hidup di dalam kuasa Roh Kudus adalah hidup yang memerdekakan kita

dari belenggu dosa. Dosa bukanlah sekadar daftar kejahatan atau pelanggaran

yang kita lakukan, melainkan terutama belenggu yang membuat kita terus-

menerus terjebak di dalam hawa nafsu kita sendiri. Dosa membuat kita gagal

88

Kelas X SMA/SMK

untuk menginginkan melakukan perbuatan yang baik, kepada Allah maupun

kepada sesama kita dan bahkan kepada seluruh ciptaan.

Paulus menggambarkan pergumulannya dengan kuasa dosa seperti berikut:

“Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat,

melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.

Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang

memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku” (Rm. 7:19-20).

Dari ungkapan di atas, tampak jelas bahwa pergumulan melawan dosa

itu bukanlah sesuatu yang sederhana. Hanya oleh kuasa Roh, maka kita akan

bisa meninggalkan kehidupan kita yang lama – yang digambarkan sebagai

kehidupan menurut daging. Dari kehidupan yang lama itulah maka kita beralih,

dengan kuasa Roh, untuk hidup menurut Roh, di bawah pimpinan kuasa Roh.

F.

Hidup dalam Kekudusan

Apakah artinya kalau kita hidup di bawah pimpinan kuasa Roh? Hidup yang

dipimpin oleh Roh adalah hidup yang diwarnai oleh kekudusan. Apa artinya

“kekudusan”? Apakah itu berarti kamu menjadi orang aneh, yang sama sekali

terasing dari teman-teman kamu dan meremehkan teman-teman kamu yang

“tidak kudus”?

Dalam Surat 1 Petrus 1:13-16 dikatakan sebagai berikut:

13

Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah

pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan

kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.

14

Hiduplah sebagai anak-

anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada

waktu kebodohanmu,

15

tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam

seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,

16

sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Ada ciri-ciri yang mestinya terlihat sangat jelas yang membedakan seorang

pengikut Kristus dengan orang lain. Surat Petrus mengajarkan agar kekudusan

itu tampak nyata dalam hidup orang Kristen, antara lain dengan menaruh

pengharapan kepada kasih karunia Tuhan, dan menjaga hidupnya dengan

tidak menuruti hawa nafsu, serta mempertahankan dirinya tetap kudus.

Dalam Surat Roma 12:2, Paulus mengatakan sebagai berikut:

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh

pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah

89

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang

sempurna.

Kata “kudus” dalam bahasa Ibrani berarti “dipisahkan untuk dipakai khusus

oleh Allah.” Benda-benda kudus yang dipergunakan di Bait Suci, misalnya,

adalah benda-benda yang dibuat khusus untuk ibadah, dan tidak boleh

digunakan untuk keperluan lainnya di luar Bait Suci. Demikian pula, orang-

orang yang kudus, seperti yang dijelaskan oleh Surat 1 Petrus 1:16, mestinya

menunjukkan kehidupan yang khusus dan berbeda, karena mereka telah dipilih

untuk menjadi milik Allah yang kudus. Bila Allah yang memanggil kita itu kudus,

maka kita sebagai milik-Nya, juga harus menjadi kudus, memperlihatkan hidup

kudus, dan menjauhkan diri dari kehidupan yang sembarangan, yang justru

berlawanan dengan citra Allah yang kudus itu.

G. Mewujudkan Hidup Kudus di Tengah Masyarakat

Di bagian sebelumnya sudah disinggung bahwa hidup kudus berarti hidup

dalam pemahaman bahwa kita telah dipilih untuk menjadi milik Allah yang

kudus. Dengan pemahaman itu, maka kita harus hidup di dalam kekudusan.

Lebih dari itu, orang yang hidup kudus pun memahami bahwa hidup manusia

seharusnya memang kudus, karena hidup itu adalah karunia Allah sendiri.

Pada kenyataannya, banyak orang yang tidak menghargai kehidupannya

sendiri maupun kehidupan orang lain. Sebagai contoh, belakangan ini di

berbagai bagian dunia marak terjadi kasus perdagangan orang. Orang-orang

diiming-imingi pekerjaan dengan gaji yang menggiurkan, namun ternyata

mereka ditipu, menjadi TKI atau TKW di luar negeri, namun yang mereka

kerjakan ternyata jauh dari apa yang diharapkan. Ada yang bekerja bahkan

seperti budak dengan gaji yang sangat tidak layak dan kondisi kerja yang

menyedihkan. Ada lagi yang dipaksa untuk menjadi pelacur, menyerahkan

kehormatannya dan kemudian diperas habis-habisan hingga melahirkan

anak-anak yang tidak mereka harapkan, seperti kasus yang menimpa Tarmini,

seorang TKW yang dijadikan pelacur di Malaysia (Suara Merdeka, 31 Mei 2014).

Banyak lagi TKW yang menderita penyakit kelamin, bahkan juga HIV dan AIDS

Penjualan orang tidak hanya terjadi ke luar negeri. Di dalam negeri sendiri

kasus seperti ini banyak sekali. Contohnya, kasus FK (15 tahun) dan TW (14

tahun) yang dijual oleh temannya kepada seorang laki-laki bernama HD hanya

karena merasa tidak diperhatikan orangtuanya (Kompas, 9 Oktober 2013).

Kasus-kasus seperti ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara

dengan kasus perdagangan orang yang sangat serius. Para korban dari

Indonesia dijual ke negara-negara ASEAN, Jepang, Taiwan, Korea, negara-

90

Kelas X SMA/SMK

negara Amerika Latin, dan lain-lain. Karena itulah, ada lembaga-lembaga yang

berusaha memerangi masalah ini, antara lain lembaga antarpemerintah yaitu

International Organization for Migration (IOM). IOM yang berdiri sejak 1951

bekerja sama dengan 149 negara di dunia. IOM juga mempunyai cabang di

Indonesia. Di Indonesia, IOM melibatkan beberapa lembaga pemerintah

seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Politik, Hukum,

dan Keamanan, Polri, dan Badan Reserse Kriminal Polri. Lembaga ini berusaha

mencegah dan mengatasi kasus-kasus penjualan orang di Indonesia.

Pekerjaan lembaga seperti IOM ini sangat penting artinya karena

orang-orang di lembaga itu berusaha menghapuskan praktik-praktik yang

menjerumuskan orang ke dalam kehidupan yang tidak kudus sehingga

martabat mereka sebagai manusia diinjak-injak.

Diskusi

1.

Buatlah kliping dari berita-berita di suratkabar yang menunjukkan

bagaimana hidup yang kudus dan yang tidak kudus! Carilah masing-

masing dua contoh yang kira-kira relevan dengan topik kita kali ini.

2.

Coba diskusikan dengan teman-temanmu di sekitar bangkumu,

bagaimanakah kekudusan seorang siswa Kristen seharusnya diperlihatkan

dalam kehidupannya sehari-hari! Bagaimana hidup kudus itu tampak

ketika kamu berhadapan dengan masalah-masalah di bawah ini?

Masalah pacaran

Masalah tawuran

Masalah video porno

• Kebiasaan nyontek • Belajar dengan keras • Sikap jujur

• Kebiasaan belanja barang yang mahal • Ketaatan kepada orangtua

Hubungan dengan orang beragama lain

Kepedulian terhadap orang yang menderita

Kepedulian terhadap kerusakan alam dan pencemaran lingkungan

Lain-lain: (tambahkan sendiri)

.......................................................................................................

.....................................................................................................

......................................................................................................

......................................................................................................

91

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

3.

Lakukanlah sebuah kunjungan secara kelompok ataupun secara

sendiri-sendiri ke sebuah lembaga pelayanan Kristen yang menciptakan

perubahan dalam kehidupan masyarakat. Lalu buatlah laporan kamu

yang menceritakan kisah perjuangan lembaga itu untuk mewujudkan

hidup kudus di tengah masyarakat.

H. Rangkuman

Hidup yang dipimpin oleh Roh adalah hidup yang bebas dari ketakutan.

Dengan keberanian, orang-orang Kristen dari abad ke abad tidak takut

menghadapi maut sekalipun dan dari situ pula mereka menunjukkan kesaksian

hidup mereka.

Hidup yang dipimpin oleh Roh juga menunjukkan identitas diri orang

Kristen yang jelas, yaitu hidup bukan mengikuti daging melainkan menurut

kehendak Allah, dan mencerminkan identitas kita sebagai anak-anak Allah.

Itulah hidup kudus yang dituntut dari setiap orang Kristen.

I. Penutup

„

Doa Penutup

Ya Allah Roh Kudus, bimbinglah dan kuatkanlah aku anak-

Mu. Ajarkanlah apa yang harus kulakukan. Aku berjanji untuk

menyerahkan seluruh diriku dan hidupku kepada-Mu. Dan aku akan

membiarkan Engkau membaharui aku terus-menerus agar setiap

hari hidupku semakin mencerminkan kasih dan kuasa Allah di dalam

diriku. Dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Amin.

Petrus berkata:

“Kuduskanlah Kristus di dalam

hatimu sebagai Tuhan! Dan siap

sedialah pada segala waktu untuk

memberi pertanggungan jawab

kepada tiap-tiap orang yang

meminta pertanggungan jawab

dari kamu tentang pengharapan

yang ada padamu, tetapi

hendaklah dengan lemah lembut

dan hormat, dan dengan hati

nurani yang murni”.

(1 Ptr. 3:15)